NASA Akhirnya Meluncurkan Misi ICON Tertunda untuk Mempelajari Ionosfer

NASA berbicara banyak tentang misi jangka panjang seperti perjalanan baru ke bulan dan kemungkinan perjalanan manusia ke Mars, tetapi misi terbarunya sedikit lebih dekat ke rumah. Pesawat ruang angkasa Ionospheric Connection Explorer (ICON) akhirnya di orbit setelah bertahun-tahun penundaan. Probe ini mengorbit lebih rendah dari banyak satelit karena ia menganalisis ionosfer, bagian dari atmosfer yang menarik sekaligus sulit untuk dipelajari.



Program ICON dimulai pada tahun 2013 bersamaan dengan misi Pengamatan Limb dan Disk (GOLD) berskala Global. Sementara GOLD diluncurkan pada awal 2018, program ICON jauh lebih menantang dari yang diharapkan. Itu bukan kesalahan dari pesawat ruang angkasa itu sendiri, melainkan kendaraan peluncurannya. Roket Pegasus XL Northrop Grumman diluncurkan dari sebuah pesawat dan telah aktif sejak tahun 1990-an. Namun, roket yang dijadwalkan untuk membawa ICON tampaknya mengalami kegagalan sistem setiap kali NASA mencoba menjadwalkan peluncuran.



NASA akhirnya beruntung dengan Pegasus XL pada Kamis malam, mengirim pesawat ruang angkasa ke orbit rendah Bumi. Ionosfer adalah bagian paling atas dari atmosfer yang mengandung eksosfer dan termosfer. Disebut ionosfer karena itulah bagiannya terionisasi . Ini memainkan peran penting dalam perambatan sinyal radio, aktivitas listrik di atmosfer yang lebih rendah, dan bahkan bagaimana Bumi merespons cuaca matahari. Masalahnya adalah kita tidak dapat mempelajarinya dengan baik dari tanah, dan kebanyakan pesawat ruang angkasa mengorbit terlalu tinggi untuk dapat melihat ionosfer dengan baik. Di situlah ICON berperan - ia mengorbit pada 360 mil (579 kilometer) dengan kemiringan orbital 27 derajat.



Pesawat ruang angkasa itu mencakup seperangkat instrumen yang sangat cocok untuk mengkarakterisasi dan melacak fenomena di ionosfer. Ia memiliki ion drift meter untuk mendeteksi petunjuk samar plasma, kecepatan angin dan sensor suhu, dan beberapa pencitra inframerah. NASA berharap menggunakan ICON untuk mempelajari apa yang disebut airglow di ionosfer. Aurora penuh muncul di dekat kutub di ionosfer, tetapi airglow adalah versi yang lebih redup dari proses yang sama yang dapat terjadi hampir di mana saja. Dengan mengamati airglow, NASA dapat melacak pergerakan partikel melalui atmosfer bagian atas.



NASA mengharapkan untuk menerima data pertama dari ICON pada November. Misi utama seharusnya berlangsung sekitar dua tahun, setelah itu kita dapat lebih memahami bagaimana ionosfer mempengaruhi aktivitas manusia baik di tanah maupun di luar angkasa.